Dalam upaya melestarikan budaya lokal, Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, baru-baru ini mengunjungi Desa Wisata Budaya di Sukorejo, Kecamatan Parengan. Kunjungan ini bertujuan untuk menyaksikan berbagai kesenian yang ada di desa tersebut, termasuk seni puncak dor dan wayang, serta meninjau pembangunan infrastruktur sekolah. Selain itu, bantuan juga diberikan kepada lansia yang kurang mampu di desa tersebut.
Dialog antara Bupati dan masyarakat setempat menjadi momen penting dalam pengembangan desa. Dengan dihadiri oleh pimpinan OPD dan pihak terkait, diskusi ini menciptakan kesepahaman tentang pentingnya mendata dan melindungi kekayaan budaya lokal. Hal ini menjadi langkah awal bagi pengembangan desa sebagai destinasi wisata budaya.
Pentingnya Pelestarian Budaya Lokal
Melestarikan budaya lokal bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga melibatkan peran serta masyarakat. Dalam dialognya, Bupati menekankan pentingnya pendataan kekayaan budaya yang ada. Setiap karya seni yang dihasilkan harus dipatenkan untuk menjaga hak kekayaan intelektual penciptanya. Ini merupakan langkah strategis agar karya-karya tersebut tidak diklaim oleh pihak lain.
Menurut Bupati, pelestarian budaya harus dilakukan secara berkelanjutan, melibatkan generasi muda untuk meneruskan warisan tersebut. Keterlibatan dalam pendidikan berbasis budaya akan membentuk karakter masyarakat dan menjadi filter terhadap budaya asing yang tidak sesuai. Ini juga diharapkan dapat menambah nilai lebih bagi masyarakat dan menciptakan ikatan emosional yang kuat antara generasi.
Strategi dalam Pengembangan Desa Wisata Budaya
Bupati Tuban berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur yang memadai bagi pengembangan seni dan budaya di setiap desa. Rencana ini adalah bagian dari program satu desa, satu produk, yang berfokus pada potensi lokal. Strategi ini tidak hanya meningkatkan kemandirian ekonomi desa, tetapi juga menghidupkan kembali tradisi dan kearifan lokal yang ada.
Setiap OPD diberikan tanggung jawab untuk membina desa binaan, yang diharapkan mampu meningkatkan potensi desa melalui program-program pendampingan. Bupati menekankan, ini bukan hanya sekadar proyek musiman, tetapi harus menjadi suatu gerakan berkelanjutan yang membawa manfaat bagi masyarakat. Dengan pendekatan yang konkret dan terarah, Desa Sukorejo diharapkan dapat menjadi teladan bagi desa-desa lainnya dalam mengembangkan potensi wisata budaya mereka.
Dalam upaya ini, kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku seni sangat diperlukan. Dengan bersama-sama merancang dan mengimplementasikan program yang saling mendukung, harapan untuk menjadikan Desa Sukorejo sebagai desa wisata budaya dapat tercapai. Ini bukan hanya tentang seni, tetapi juga ekonomi, pendidikan, dan pelestarian budaya yang harus menjadi perhatian bersama.