Aksi pencurian di lokasi tambak memang semakin sering terjadi, menciptakan kekhawatiran di kalangan para petani ikan dan udang. Salah satu kejadian terbaru melibatkan pencurian yang terjadi di Desa Kuwu, Kecamatan Plumpang, di mana kawanan pencuri berhasil menggondol sejumlah hasil tambak milik seorang petani.
Tercatat bahwa korban, Ali Imfron, mengalami kerugian yang cukup signifikan karena kejadian ini bukanlah yang pertama bagi dirinya. Dalam beberapa bulan terakhir, ia telah kehilangan hasil tambaknya hingga lima kali. Situasi ini menimbulkan pertanyaan: seberapa aman lingkungan sekitar tempat usaha pertanian perikanan ini?
Pengulangan Kasus Pencurian di Tambak Ikan
Pencurian yang terjadi pada Sabtu malam (26/4/2025) menjadi titik balik bagi Ali Imfron, saat ia memutuskan untuk bertindak atas kerugian yang telah dialaminya. Merasa terdesak, ia mengajak warga sekitar untuk melakukan penyergapan. Dalam kejadian yang berlangsung, mereka melihat tiga orang yang mencurigakan beraktivitas di depan gerbang tambaknya. Tindakan ini bukanlah langkah yang sembrono, tetapi semacam strategis yang bisa diterapkan oleh para petani lain yang mengalami hal serupa.
Setelah menghubungi masyarakat, Ali dan warga segera mengepung lokasi. Saat mereka tiba, ketiga pelaku sudah di dalam area tambak. Dalam situasi yang menegangkan, dua dari mereka berhasil melarikan diri saat menyadari adanya kehadiran massa, tetapi satu orang berinisial Narto (39) berhasil ditangkap. Pengalaman ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antara petani dengan komunitas untuk melindungi hasil kerja keras mereka.
Penanganan dan Implikasi dari Kasus Pencurian
Setelah ditangkap, Narto ditemukan memiliki barang bukti berupa udang dan ikan bandeng curian. Kebetulan, Narto adalah seorang residivis yang sebelumnya telah terlibat dalam kasus serupa, menunjukkan bahwa kejahatan ini dilakukan oleh pelaku yang sudah berpengalaman. Ini menambah deretan kompleksitas dalam aksi kriminal di sektor pertanian perikanan.
Kerugian yang ditanggung oleh Ali diperkirakan mencapai Rp700.000. Lebih dari sekedar materi, ia khawatir tentang kondisi udang dan bandeng di tambaknya, yang dapat mengalami stres akibat peristiwa ini, berpotensi mengurangi hasil panennya di masa depan. Situasi seperti ini seharusnya memberi pelajaran kepada petani lainnya untuk lebih waspada dan mengimplementasikan sistem keamanan yang lebih baik.
Pihak kepolisian saat ini tengah mencari dua pelaku lainnya yang melarikan diri dan telah mengidentifikasi mereka. Kasus ini menyoroti pentingnya keberadaan sistem pengawasan yang efektif di area-area tambak untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. Tak hanya itu, petani juga perlu meningkatkan hubungan kerja dengan pihak kepolisian untuk menciptakan keamanan yang lebih baik bagi usaha mereka.