Minggu, Juni 8, 2025
  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy
Teras Fakta
  • Home
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • Sosial
  • Budaya
  • Pariwisata
  • Login
No Result
View All Result
Teras Fakta
Home Pariwisata

Wisata Desa Sepi, Pokdarwis Harap Perhatian untuk Pengembangan

admin by admin
20/05/2025
in Pariwisata
0 0
0
Wisata Desa Sepi, Pokdarwis Harap Perhatian untuk Pengembangan

Related posts

Kisah Sunan Kalijaga, Goa Akbar Belum Cukup Menarik Pengunjung

Kisah Sunan Kalijaga, Goa Akbar Belum Cukup Menarik Pengunjung

25/05/2025
Wisata Tak Mampu Bangkit, Pemkab Tuban Pilih Strategi Digital Baru

Wisata Tak Mampu Bangkit, Pemkab Tuban Pilih Strategi Digital Baru

25/05/2025

Dalam eratnya persaingan dunia pariwisata, keberadaan taman kota dan ruang terbuka hijau (RTH) kian diminati, sementara wisata desa seperti Sendang Asmoro dalam ancaman kehilangan pengunjung. Inovasi terbaru dalam pembangunan infrastruktur oleh pemerintah dapat dikatakan sebagai dua sisi mata uang: menarik bagi masyarakat tetapi mempersulit keberlangsungan wisata lokal yang dikelola oleh kelompok masyarakat.

Sejumlah taman modern seperti Taman Abhirama dan Alun-Alun Kota kini menjadi daya tarik utama. Fasilitas yang ramah anak, bersih, dan terletak strategis membuat taman-taman ini sangat populer, namun kehadirannya berdampak negatif pada destinasi wisata desa yang telah lama berjuang untuk tetap bertahan.

Keberhasilan dan Tantangan Wisata Desa

Sendang Asmoro di Desa Ngino, dahulu menjadi primadona dengan ribuan pengunjung setiap hari, kini sepi pengunjung. Ketua kelompok sadar wisata (Pokdarwis), Hartomo, menceritakan penurunan drastis dalam pendapatan, dari ratusan juta menjadi jauh di bawah itu. Dulu, pengunjung datang dari jauh untuk menikmati keindahan alam. Sekarang, hanya suara air dan burung yang bisa didengar. Apa yang terjadi? Pengunjung memilih taman kota karena akses yang mudah dan tanpa biaya.

Menurut Hartomo, kehadiran taman kota yang megah sebenarnya mengurangi minat orang untuk mengunjungi Sendang Asmoro. “Kami tidak bisa menyalahkan orang-orang, tetapi kami berharap pemerintah memberikan dukungan lebih untuk wisata desa,” ungkapnya. Insight yang diberikan Hartomo tersebut membuka perspektif baru tentang bagaimana kita melihat pembangunan infrastruktur dan efeknya pada masyarakat.

Memahami Efek Pembangunan pada Pariwisata Lokal

Selain keputusan individu, faktor cuaca dan kondisi ekonomi masyarakat juga memengaruhi angka kunjungan. Ketua Paguyuban Pokdarwis Tuban, Multazam, mencatat bahwa penurunan kunjungan wisatawan bisa mencapai 60 persen dalam enam bulan terakhir. “Kami tidak hanya bertarung melawan taman gratis, tetapi juga tantangan lain yang bersifat eksternal,” katanya. Kesehatan ekonomi masyarakat menjadi salah satu aspek yang harus dicermati dalam analisis ini.

Di sisi lain, Sinta, seorang pengunjung taman kota, merasakan perbedaan signifikan antara fasilitas taman kota dan tempat wisata desa. Ia menganggap taman kota lebih baik dalam hal kebersihan dan fasilitas. Namun, banyak yang menganggap kualitas pengelolaan tempat wisata desa masih lebih unggul dibandingkan taman kota, menunjukkan bahwa ada ruang untuk pengembangan yang lebih baik dalam hal perawatan dan fasilitas di sektor publik.

Masyarakat mulai memberi penilaian kritis terhadap pengelolaan. Ada pendapat bahwa taman kota yang dikelola pemerintah tidak terawat dibandingkan dengan yang dikelola swasta atau masyarakat. Hal ini menimbulkan pertanyaan: bagaimana cara pemerintah dapat belajar dari praktek terbaik di sektor swasta untuk meningkatkan pengalaman kunjungan wisatawan?

Meski kebangkitan taman kota memberikan wajah baru pada pariwisata, pernyataan Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tuban, Muhammad Emawan Putra, menjelaskan niat pemerintah untuk tidak bersaing dengan destinasi wisata desa. Upaya kolaborasi antara berbagai pihak dalam pengembangan pariwisata menjadi fokus yang dinantikannya. Kesepakatan untuk bertemu dan berdialog dengan Pokdarwis dapat dianggap sebagai tanda positif untuk arah strategis yang lebih baik.

Penyampaian harapan untuk memperkuat wisata lokal yang menjadi akar budaya tetap perlu diperkuat. Dengan pendekatan yang lebih mudah dijangkau untuk semua pihak yang terlibat, baik pemerintah dan pelaku wisata lainnya, kita bisa berharap wisata desa akan kembali bersinar. Ini bukan hanya tentang dukungan dana, tetapi juga mendorong strategi yang mendukung masyarakat lokal dan meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan.

Dengan begitu, harapan bagi destinasi seperti Sendang Asmoro adalah bukan hanya untuk bertahan, tetapi juga untuk berkembang dan maju ke arah yang lebih baik, menjaga nilai-nilai budaya lokal dan menciptakan keterikatan emosi yang lebih dalam dengan pengunjung. Hartomo, dengan penuh optimisme, menegaskan, “Kami tidak meminta kemudahan, cukup jangan lupakan kami.”

Next Post

Prunggahan Wetan Kenalkan Sejarah Desa Melalui Kirab Budaya

Next Post
Prunggahan Wetan Kenalkan Sejarah Desa Melalui Kirab Budaya

Prunggahan Wetan Kenalkan Sejarah Desa Melalui Kirab Budaya

Kategori

  • Budaya
  • Pariwisata
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Sosial

Sidebar

RekomendasiNews

Dinas PUPR-PRKP Tuban Diperiksa Jaksa Terkait Proyek Drainase Diduga Tak Sesuai Spesifikasi
Pemerintahan

Dinas PUPR-PRKP Tuban Diperiksa Jaksa Terkait Proyek Drainase Diduga Tak Sesuai Spesifikasi

by admin
26/05/2025
0

Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman kini memerlukan perhatian khusus. Bidang Cipta Karya saat ini tengah...

Read more
Tiga Tahun Terakhir Wisata Religi Masih Menjadi Pilihan Utama
Pariwisata

Tiga Tahun Terakhir Wisata Religi Masih Menjadi Pilihan Utama

by admin
24/05/2025
0

Lokasi wisata di Kabupaten Tuban menawarkan beragam destinasi menarik, dari wisata religi hingga rekreasi, yang menjadi magnet bagi para pengunjung....

Read more
Sunan Bonang Ramai Dikunjungi, Pedagang Mengeluh sepi Pembeli
Pariwisata

Sunan Bonang Ramai Dikunjungi, Pedagang Mengeluh sepi Pembeli

by admin
23/05/2025
0

Menjelang bulan suci Ramadhan, kegiatan wisata religi di sejumlah lokasi di Indonesia mulai ramai dikunjungi oleh masyarakat. Salah satu yang...

Read more
Teras Fakta

© 2025 terasfakta.id - Semua hak cipta dilindungi undang-undang Republik Indonesia.

Informasi Kami

  • Hubungi Kami
  • Privacy Policy

Social Media

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pemerintahan
  • Sosial
  • Budaya
  • Pariwisata

© 2025 terasfakta.id - Semua hak cipta dilindungi undang-undang Republik Indonesia.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

Are you sure want to unlock this post?
Unlock left : 0
Are you sure want to cancel subscription?