www.terasfakta.id – Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.59 WIB, di mana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat melaporkan bahwa tiga lokasi yang terdampak adalah Dusun Klampok, Dusun Bejagung Kidul, dan Dusun Widengan.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD, Sudarmaji, meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material dari kejadian ini cukup besar. “Kami segera melakukan assessment di lokasi-lokasi terdampak untuk menilai kerusakan dan memastikan kebutuhan mendesak warga,” ungkapnya.
Sementara itu, pada laporan terpisah, Camat Semanding, Cipta, menjelaskan bahwa di Desa Bejagung, sekitar 15 rumah mengalami kerusakan dengan total kerugian yang diperkirakan mencapai Rp.61,6 juta. Di Desa Gedongombo, dua rumah dan satu gudang mengalami kerusakan yang diperkirakan mengakibatkan kerugian sebesar Rp.2,7 juta.
Dalam menghadapi cuaca ekstrem seperti ini, penting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Cipta menyarankan agar warga tidak berada di bawah pohon saat terjadi hujan disertai angin dan mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan saluran drainase.
“Kami menghimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah yang dapat menyumbat saluran air, seperti batang-batang pohon atau benda lainnya, agar tidak terjadi banjir yang lebih parah,” tegas Cipta.
Dari kejadian ini, terlihat pentingnya kerjasama antara pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Kewaspadaan dan kepatuhan terhadap cuaca ekstrem dapat mengurangi risiko kerugian lebih lanjut. Situasi ini juga menjadi pengingat bahwa perubahan iklim dan cuaca ekstrim memerlukan perhatian serius dari semua pihak untuk menjaga keselamatan dan keamanan komunitas.
Penting untuk membangun kesadaran akan pentingnya mitigasi bencana, karena dengan persiapan yang baik, diharapkan masyarakat bisa lebih tangguh menghadapi bencana di masa depan.